MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN
1.
Ruang
Lingkup
Lingkup Bagian I manual ini
meliputi desain perkerasan lentur dan perkerasan kaku untuk jalan baru, dan
pelebaran jalan.
Manual
ini melengkapi pedoman desain perkerasan PtT-01-2002-B dan Pd T-14-2003, dengan
penajaman pada aspek – aspek
berikut:
a)
penentuan umur rencana;
b)
discounted lifecycle
cost yang terendah;
c)
pelaksanaan konstruksi
yang praktis;
d)
efisiensi penggunaan
material.
Penajaman
pendekatan desain yang digunakan dalam melengkapi pedoman desain tersebut di
atas adalah dalam hal–hal
berikut:
a)
umur
rencana optimum;
b)
faktor iklim;
c)
analisis beban;
d)
pengaruh temperatur;
e)
struktur
perkerasan;
f)
prosedur desain fondasi
jalan;
g)
pertimbangan desain
drainase;
h)
persyaratan analisis
lapisan;
i)
penerapan pendekatan
mekanistik;
j)
katalog desain.
Manual ini membantu mencapai
pemenuhan struktural dan kepraktisan konstruksi untuk kondisi beban dan iklim
Indonesia.
2.
Kebijakan
Desain
Desain
yang baik harus memenuhi kriteria - kriteria sebagai berikut:
1. tercapainya
tingkat layanan jalan sesuai umur rencana;
2. merupakan
discounted-life-cycle cost yang terendah;
3. mempertimbangkan
kemudahan pelaksanaan dan pemeliharaan;
4. menggunakan
material secara efisien dan memanfaatkan material lokal semaksimal mungkin;
5. mempertimbangkan
faktor keselamatan jalan;
6. mempertimbangkan
kelestarian lingkungan.
3.
Jenis
Struktur Perkerasan
Jenis
struktur perkerasan baru terdiri atas:
1.
Perkerasan pada permukaan tanah asli.
2.
Perkerasan pada timbunan.
Lalu
Lintas
1.
Analisis
Volume Lalu Lintas
Perkiraan volume
lalu lintas harus dilaksanakan secara realistis. Rekayasa data lalu lintas
untuk meningkatkan justifikasi ekonomi tidak boleh dilakukan untuk kepentingan
apapun. Jika terdapat keraguan terhadap data lalu lintas maka perencana harus
membuat survai cepat secara independen untuk memverifikasi data tersebut.
2.
Data
Lalu Lintas
Akurasi data
lalu lintas penting untuk menghasilkan desain perkerasan yang efektif. Data
harus meliputi semua jenis kendaraan komersial. Apabila diketahui atau diduga
terdapat kesalahan data, harus dilakukan penghitungan lalu lintas khusus
sebelum perencanaan akhir dilakukan.
3.
Jenis
Kendaraan
Sistem
klasifikasi kendaraan dinyatakan dalam Pedoman Survei Pencacahan Lalu Lintas
(PdT-19-2004-B). Beban gandar kendaraan penumpang dan kendaraan ringan sampai
sedang cukup kecil sehingga tidak berpotensi menimbulkan kerusakan struktural
pada perkerasan.
Hanya
kendaraan niaga dengan jumlah roda enam atau lebih yang perlu diperhitungkan
dalam analisis.
7.
Sebaran
Kelompok Sumbu Kendaraan Niaga
Berdasarkan
pedoman desain perkerasan kaku (Pd T-14-2003), beban lalu lintas desain
didasarkan pada distribusi kelompok sumbu kendaraan niaga (heavy vehicle axle
group, HVAG) dan bukan pada nilai ESA.
DRAINASE PERKERASAN
1.
Umum
1.1.
Dampak
Drainase Perkerasan Terhadap Lapisan
Perkerasan
DESAIN FONDASI JALAN
1.
Pengujian
1.1.
Pengujian
Daya Dukung dan Asumsi-Asumsi
3.
Umur
Rencana Fondasi
Umur rencana fondasi untuk jalan baru
dan pelebaran minimum 40 tahun dengan pertimbangan sebagai berikut:
a)
Fondasi perkerasan
tidak dapat ditingkatkan selama masa pelayanan, kecuali dengan cara rekonstruksi
menyeluruh.
b)
Perkerasan lentur
dengan desain fondasi di bawah standar mungkin memerlukan perkuatan dengan
lapisan aspal tambahan berulangkali selama masa pelayanannya sehingga biaya total
perkerasan (lifecycle cost) menjadi lebih mahal dibandingkan dengan perkerasan yang
didesain dengan baik.
c)
Perkerasan kaku di atas
tanah lunak dengan desain fondasi di bawah standar (under design) cenderung
mengalami keretakan dini yang dalam kasus terburuk mungkin memerlukan penggantian
pelat beton.
4.
Penurunan
4.2.
Perbedaan
Penurunan
4.4.
Penurunan
Total Pada Oprit Jembatan Dan Struktur Yang Berdekatan Dengan Struktur Yang
Tetap
5.
CBR
Desain Tanah Dasar
5.1.
Penentuan
Segmen Tanah Dasar yang Seragam
5.1.1.
Metode
distribusi normal standar
5.1.2.
Metode
persentil
6.
Tanah
Ekspansif
7.
Lapis
Penopang (Capping Layers)
8.
Desain
Fondasi Perkerasan Lentur
8.1.
Tanah
Dasar Normal
8.2.
Tanah
Lunak
8.2.1.
Umum
8.2.2.
Pengujian
lapangan
8.2.3.
Perbaikan
tanah lunak
8.3.
Tanah
Aluvial Kering
8.4.
Gambut
9.
Fondasi
Perkerasan Kaku
9.1.
Tanah
Dasar Normal
9.2.
Tanah
Lunak
9.2.1.
Deformasi
plastis di bawah beban dinamis
10.
Gambut
DESAIN PERKERASAN
1. Struktur Perkerasan
2. Metode Desain
Perkerasan Luntur dengan Lapis Beraspal
2.1. Prosedur desain
2.2. Model Kinerja
2.2.1.
Retak
lelah lapis beraspal
2.2.2.
Retak
lelah lapis berpengikat semen
2.2.3.
Deformasi
permanen
2.3.
Karakteristik
Material
2.3.1.
Material
berpengikat
2.3.2.
Koreksi
temperatur
2.3.3.
Material
berbutir
2.3.4.
Parameter
kelelahan lapisan beraspal
3.
Metode
Desain Perkerasan Jalan Kerikil atau Perkerasan dengan Penutup Tipis
4.
Perkerasan
Kaku
MASALAH PELAKSANAAN
YANG MEMPENGARUHI DESAIN
1.
Ketebalan
Lapis Perkerasan
2.
Daya
Dukung Tepi Perkerasan
3.
Konstruksi
Perkerasan pada Galian Segi Empat (Boxed
Construction)
4.
Pengaruh
Musim Hujan
5.
Pelaksanaan
Konstruksi dengan Lalu Lintas Tetap Melintas
6.
Lokasi
Sambungan
7.
Kemampuan
Kontraktor
Comments
Post a Comment